Gadis Modern dan Lelaki Senja

Tetiba, rindu jua untuk telponan tadi malam. Rindunya berujung pada sebuah perdebatan.
Malam itu, kita saling menyapa. Hy, hello, how are u? Are u okay? And then, udah sholat isya apa belum.? Oh.y bagaimana pendapatmu tentang sholat isya yang memiliki waktu dari pkul 20.00 p.m - 4.00a.m.? Saya jawab, itu kelonggaran bagi yang ketiduran, di perjalanan dan ada sesuatu yang patut mendapat kelonggaran mungkin.
Dianya tertawa, benar. Tapi masalahnya, sehari berapa jam.?? Lho, sayanya bengong dan jawab 1*24 jam.
Nah, tuh tahu kalau sehari itu 24 jam. Dalam 24 jam kita di ajarkan sholat berpa kali..? Saya mulai tersenyum dari jarak kami yang begitu jauh tersebut. 1 hari kita sholat 5 kali.
Dianya berujar, ketika kita disuruh sholt 5 kali dalam 24 jam. Kenapa kita melaksanakan sholat isya pukul 1,2,3, mlahan 4..? Kalau begitu kita sholatnya 6 kali donk dalam hari selanjutnya.
Aku terhening. Dan dia berujar lagi. Jikapun itu sebuah kelonggaran bukan berarti kita menjadikannya alasan untuk menunda-nunda sholat isya. Sesungguhnya di awal waktu selalu menjadi waktu terbaik dalam beribadah.
Ketika dini hari menyapa kita diberikan kenikmatan untuk Tahajud dan Sholat Fajar. Tidak adalah waktu kita nan sia-sia akhirnya. Ingatlah, hari ini adalah surganya hari esok. Jika lalai hari ini, belum tentu esok akan lebih baik.

Dan akhirnya saya berucap, benar dan terimakasih karena selalu mengingatkan saya.
Katanya, pola pikir kita yang berbeda mari kita satukan persatu. Dia bilang, pemikiran gadis modern dan lelaki senja itu tak ada bedanya. Hanya saja selama ini terlalu berspekulasi "itu" berbeda. Hasilnya, kita memiliki pemikiran yang sama setelah diskusi panjang ini.
Tidak perlu hari esok buatku memberimu berjuta hadiah. Karena hadiah tak hanya barang, kartu ucapan, atau pergi jalan. Namun, hadiah bagiku adalah bagaimana selalu memberikan jalan dalam ilmu untuk akhiratmu, dan menjagamu untuk selalu berdiri di jalan yang sama denganku. Indah itu bukan karena orang lain, tapi karena kita mau.
#time is world girl and time is secret boy. ♡♡

Komentar

  1. ehm, kalau lah boleh sedikit komentar, mungkin pemikiran saya agak berbeda...panjangnya waktu isya bukanlah sebagai bentuk keringanan bagi umat, dan pengerjaan shalat isya di akhir waktu sejatinya adalah sunnah..sebagaimana hadist:

    Dari Jabir bin Samurah Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam biasa mengakhirkan Shalat Isya’.” (HR. Muslim)

    kurang tepat pula rasanya jika ada yang berpendapat "shalat isya yang di lakukan jam 1,2,3, atau 4 (lewat tengah malam) berarti di hitung shalat 6 kali pada hari berikutnya"..hitungan waktu dalam shalat (atau bahkan dalam islam) berbeda dengan hitungan waktu yang jamak kita pakai sehari-hari...jika melakukan shalat isya lewat tengah malam, bukan berarti shalat tersebut dianggap dilaksanakan pada hari berikutnya...jangan lupa, pembagian waktu shalat pada asalnya dilakukan berdasarkan tanda-tanda yang tampak pada alam semesta (contoh: waktu subuh ditandai dengan fajar siddiq hingga terbit matahari) untuk jaman sekarang, ilmu pengetahun telah dapat memperkirakan kapan tanda-tanda tersebut akan muncul secara detil sesuai dengan lokasi, kondisi geografis, astronomi, dan lain sebagainya, hingga jadilah jadwal waktu shalat seperti adanya sekarang.

    namun sejatinya, waktu shalat tidak ada hubungannya dengan konsep 1 hari = 24 jam yang dipakan secara global (ingat lagi kalau konsep 1 hari 24 jam tersebut berasal dari yunani, sedangkan perintah shalat diturunkan di tanah arab). jadi sekali lagi kurang tepat rasanya jika membagi hitungan shalat sehari-hari dengan logika waktu 1 hari=24 jam...shalat dilaksanakan bukanlah sekedar 5 kali sehari sehingga kita harus membagi hari yang 24 jam menjadi 5 bagian agar shalat kita lengkap, shalat juga bukan sekedar tugas harian yang harus dilaksanakan sebelum pergantian hari, shalat sejatinya adalah ibadah dari Allah yang dilaksanakan sesuai waktu yang disyariatkan, kenapa? entahlah, mungkin karena Allah menginginkan kita "menemuiNYA pada waktu-waktu tersebut"

    kembali ke perkara shalat isya di akhir waktu, mayoritas ulama menyatakan itu adalah sunnah rasulullah, banyak hadist yang menyatakan keutamaan shalat isya di akhir waktu. sebagaimana sabda rasulullah "Riwayat Abu Hurairoh Radhiyallahu ‘Anhu, “Andaikan aku tidak menghawatirkan memberi kesulitan pada umatku, niscaya aku perintahkan pada mereka untuk mengakhirkan Shalat Isya’ hingga sepertiga malam atau separuh malam.” (HR At Trmidzi)"

    kendatipun demikian, tidak semua ulama berpendapat demikian, seperti ulama maliki yang berpandangan sunnahnya mentakhirkan shalat isya pada musim dingin saja. namun semua tetaplah menjadi hak pribadi, tidak salah orang yang menyegerakan isya dan tidak sesat pula orang yang "memburu sunnah" dan mentakhirkan isya. wallahu a'lam bissawab..

    P.S:
    selalu menarik membaca tulisan "setia erlila", saya suka gaya bahasa ^,^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih, maaf baru respon. disini, kita berhak untuk berbagi ilmu, kenapa karena ilmu tak bisa dapatkan hanya dengan membaca saja tanpa ada yang mau berkomentar.
      lila senang, ketika ada yang mau menanggapi sebuah tulisan, dengan begitu kita saling memberi ilmu yang kita miliki. sama dengan cara pandang kita mengenai waktu sholat isya ini, karena pada tulisan ini sebenarnya lila hanya ingin menyiratkan betapa pentingnya sholat di awal waktu agar kita tidak lalai lagi.
      ^_^ semoga blog ini kembali aktif seperti sediakala dan semoga selalu memberikan masukan pada blog ini

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sang nona bercerita,,

Anggaplah Rindu itu Proses