Aku Rindu

Malam ini, aku rindu sebuah pilar
Tak mampu ku elak, rindu itu saja
entah apa, dan kenapa?
rasa sesak, dan membuatku berujar
aku rindu, rindu, dan rindu...

rindu yang tak bisa kuduakan,
kenapa rindu? rindu itu miliknya
kenapa rindu? rindu itu jiwanya
kenapa rindu? rindu itu hatinya

entah menua rindu itu kupangku,
entah menyeringai rindu itu ku belenggu,
aku rintihkan air mata,
pantaskah aku rindu saat ini?
hingga kapan? 

aku rindu, dan aku selalu merindu
pada Beliau yang ku Banggakan
Papah dan mamah
aku rindu, namun aku masih dalam perjalanan
perjalan untuk memberimu senyuman,
aku rindu, namun keretaku masih setengah jadi mah,
aku tak mampu menatap mmah saat ini,
tapi hatiku tetap rindu,
papah, mamah aku tau
pintu rindu Beliau selalu ada untukku,
Dad n sista
pintu rumah Beliau bukakan dengan lebar,
tak bisa kumengelak pah, mah,
tapi hari ini tak sepantasnya aku berlari kepangkuan Beliau,
aku ingin berlari jika aku pantas,
dan aku akan menangis jika Beliau tersenyum karenaku,

aku rindu,
tapi waktuku menolak.
aku rindu,
tapi aku tersenyum..

Mom

Padang, 24 Desember 2015
Sepucuk surat untuk Beliau yang kurindu, sayang, dan kucinta.
Pahlawanku, dan matahari hidupku...
If you can cry about parents, you will knows Dad and Mom really love you. Remember it...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sang nona bercerita,,

Anggaplah Rindu itu Proses

Gadis Modern dan Lelaki Senja